Secara umum keadaan tofografi Desa Lembean, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli merupakan daerah dataran tinggi dengan ketinggian dari permukaan laut 1.050 mdl dengan jumlah bulan hujan 6 bulan. Batas wilayah administrasi Desa Lembean adalah sebelah timur berbatasan dengan Desa Manikliyu/Bayung Cerik, sebelah selatan berbatasan dengan Desa Langgahan, sebelah barat berbatasan dengan Desa Bunutin/Ulian, dan sebelah utara berbatasan dengan Desa Manikliyu.
Luas wilayah Desa Lembean adalah 80.030 m2 yang secara administrasi terdiri atas satu dusun, yaitu Dusun Lembean. Keadaan tanah di wilayah Desa Lembean sangat cocok untuk daerah perkebunan. Berikut perincian luas wilayah Desa Lembean berdasarkan penggunaannya: a) perumahan/pemukiman seluas 3.000 m2, b) perkebunan seluas 70.000 m2, c) kuburan 5.000 m2, perkantoran 30 m2, dan prasarana umum lainnya seluas 2.000 ha/ m2.
Sebagian besar masyarakat di Desa Lembean berprofesi sebagai petani, pekebun, dan peternak. Selain itu, ada juga beberapa penduduk yang menjadi pegawai negeri sipil. Ditinjau dari potensi sumber daya manusianya, desa dengan jumlah kepala keluarga yang sangat sedikit ini, memiliki tingkat pendidikan yang sangat rendah. Hal tersebut terbukti dengan profesi sebagian besar penduduk di Desa Lembean, yaitu petani, pekebun, dan peternak.
Dilihat dari segi keadaan alamnya, Desa Lembean termasuk desa yang kaya akan sumber daya alam. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya lahan perkebunan yang mengelilingi desa tersebut. Sumber daya alam berupa tanaman jeruk, kopi, dan sawi-sawian sangat banyak terdapat di daerah ini. Namun, hal ini berbanding terbalik dengan keadaan masyarakatnya. Desa Lembean tergolong desa yang kurang mendapat perhatian dari pemerintah. Hal ini dapat dilihat dari bangunan masyarakatnya yang sederhana serta kurangnya fasilitas pendukung desa yang memadai. Hal ini berdampak pada rendahnya minat masyarakat untuk mengenyam pendidikan dan juga kurangnya niat masyarakat untuk mengenyam pendidikan yang lebih tinggi karena kurangnya panutan dari para orang tua untuk bersekolah. Para orang tua di desa ini pada umumnya lebih mementingkan bekerja daripada bersekolah. Hal ini merupakan faktor yang dapat mempengaruhi generasi penerus di desa ini untuk mengenyam pendidikan.